Dia Kembali! My First Love
Januari adalah
bulan yang terkenal dengan julukannya “Hujan sehari-hari”. Di bulan Januari
memang sering turun hujan tapi untuk pagi ini cuaca sedang bershabat. Tidak
seperti biasanya, kali ini langit begitu cerah dengan matahari yang mengeluarkan
semburat cahayanya di pagi hari itu.
Pagi itu seperti
biasa Vinda sibuk dengan HP-nya dan mengupdate
status. Memang cewek yang bernama lengkap Devinda Azzahra ini suka berkeliaran
di dunia maya. Facebook sudah dianggapnya sebagai tempat untuk meluapkan segala
ekspresinya. Dari facebook dia bisa menemukan teman-teman baru bahkan teman lama
yang sudah lama tidak diketahui kabar-kabarnya.
Breakfast with my
Father, :)
Itulah update-an Vinda pagi itu.
Sesaat setelah
dia selesai sarapan tiba-tiba ada sebuah sms dari nomor yang belum dikenalnya. Dan
obrolan singkatpun terjadi.
“Hay Vin, gimana
kabarnya sekarang?”
“Kabarku baik,
maaf ini dengan siapa ya?”
“Ini aku Vin,
Reza, masih ingat kan?”
Tiba-tiba saja
Vinda beranjak dari tempat duduknya saat membaca nama laki-laki itu, Reza. Ya Tuhan! Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba dia
datang kembali? Ucap Vinda dalam hati. Reza adalah sosok laki-laki yang
pernah singgah di hatinya, yang tak lain adalah cinta pertamanya sekaligus
pacar pertamanya. Serontak wajah Vinda berubah, dia hanya diam membisu dan tak
tahu harus membalas apa. Matanya seolah berkaca-kaca dan pikirannya tiba-tiba
kosong. Reza yang selama hampir tiga tahun menghilang dari kehidupan Vinda
tiba-tiba datang kembali di pagi hari itu. dia tidak pernah menyangka bahwa dia
akan bertemu dengan Reza lagi setelah kejadian dulu itu.
v
Saat jam
pelajaran tambahan di kelas Vinda tidak berani membuka HP-nya lagi. Memang
bulan-bulan ini Vinda sedang sibuk-sibuknya mengikuti jam pelajaran tambahan
untuk menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan dia hadapi.
Dia hanya duduk melamun
dan terus saja teringat dengan kejadian tiga tahun yang lalu. Tepatnya saat
Vinda masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP), dia dikenalkan dengan Reza
oleh teman satu kelasnya. Reza Darmawan, itulah nama lengkapnya. Awalnya mereka
hanya saling kenal nama dan wajah, karena mereka beda sekolah. Tetapi setelah
mereka saling bertukar nomor HP lama-lama mereka jadi sering berkomunikasi. Lambat
waktu mereka jadi akrab dan merasa saling cocok satu sama lain.
Beberapa bulan
kemudian akhirnya Vinda memutuskan untuk mengungkapkan perasanya lebih dulu kepada
Reza. Dan Rezapun akhirnya meminta Vinda agar bersedia menjadi pacarnya. Saat
itu Vinda merasa bahwa Reza adalah cinta pertamanya, laki-laki yang mampu
meluluhkan hatinya untuk kali pertama.
Hari-hari pacaran
mereka berjalan dengan mulus, tanpa pernah ada masalah yang serius. kalaupun
ada masalah paling itu juga hanya rasa cemburu yang menyebabkan keduanya kadang
bertengakar kecil. Maklumlah saat itu mereka masih sama-sama remaja yang baru
berusia belasan tahun. Kalau orang bilang cinta mereka masih tergolong cinta
monyet.
Dua bulan pacaran
Vinda merasa jenuh dengan hubungannya yang monoton. Tiba-tiba saja perasaan
yang dia miliki semakin luruh. Rezapun mulai acuh dengan Vinda. Sampai pada
akhirnya Vinda menutuskan ingin mengakhiri hubungannya dengan Reza yang masih
seumur jagung.
Saat itu Vinda
tidak berpikir panjang, dia hanya mengikuti emosi dan perasaanya sesaat. Dia
memutuskan Reza tanpa alasan yang jelas dan itupun hanya lewat sms. Padahal
saat itu Reza memohon-mohon agar Vinda tidak jadi memutuskannya. Setelah
kejadian itu Reza tidak pernah lagi menghubungi Vinda, terlebih lagi Vinda. Salah
seorang temannya berkata bahwa Vinda sangat keterlaluan karena memutuskan Reza
begitu saja, tanpa ada alasan yang jelas. Tetapi Vinda tidak ambil pusing dengan
perkataan temannya itu. Dia justru merasa bebas dan senang karena sudah putus
dengan Reza, herannya lagi dia tidak merasa bersalah sedikitpun.
v
Malam hari itu
Vinda memberanikan diri untuk membalas SMS dari Reza.
“iya Za aku masih
ingat. Mana mungkin aku lupa, by the way gimana kabarmu sekarang, rencananya
mau lanjutin kuliah di mana?”
Tanpa ragu Vinda
menekan tombol send di HP-nya. Dia menunggu balasan dari Reza dengan
harap-harap cemas. Perasaan apa ini? Kenapa
aku jadi deg-degan? Padahal aku tidak bertemu dengannya langsung? Oh Tuhan..ada
apa denganku? Resah Vinda dalam hati.
Akhirnya Rezapun
membalas SMS darinya. Mereka jadi memulai membuka obrolan panjang di malam hari
itu. Lagi-lagi Vinda tercengang saat
membaca SMS dari Reza yang menyebutkan bahwa Reza akan melanjutkan kuliah di
kota yang sama dengan Vinda. Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah Reza
menyatakan bahwa dia masih mencintai Vinda dan selama hampir tiga tahun
laki-laki itu masih berharap bisa kembali menjalin hubungan dengan Vinda.
“Vin, sejujurnya
aku masih berharap kita bisa seperti dulu lagi, aku masih cinta sama kamu Vin”
Vinda membisu dan
tidak tahu harus menanggapi apa.
“Za, aku rasa
saat ini aku sedang tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun, termasuk
kamu, kamu bisa ngerti kan?”
Dengan segera
Vinda mengakhiri obrolan panjang malam itu dengan alasan sedang tidak enak
badan dan sedang tidak mood untuk membicarakan hal-hal yang berbau perasaan.
v
Enam bulan
terlewati sudah, kini Vinda sudah akan memasuki kehidupan barunya di bangku
kuliah. Selama enam bulan ini Vinda tetap menjalin komunikasi dengan Reza. Tetapi
di waktu yang sama dia juga mengenal sosok laki-laki yang benar-benar baru
dalam kehidupannya. Laki-laki itu bernama Sandy dan tak sengaja dikenalnya
lewat facebook. Lewat jejaring sosial itulah mereke berdua dipertemukan untuk
kali pertama.
Sandy adalah salah satu orang yang akan
menjadi teman satu kampusnya. Di sebuah kampus swasta di mana Vinda memutuskan
untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Tetapi di tengah jalan Vinda terpaksa
harus berpindah tempat kuliah karena dia diterima di salah satu perguruan
tinggi negeri dan masih di kota yang sama.
Vinda dan Sandy
sudah terbilang sangat dekat walaupun mereka baru saja kenal. Bahkan seiring
berjalannya waktu mereka berdua saling jatuh cinta. Di sisi lain Vinda memang
merasa sudah jatuh hati kepada sosok laki-laki yang memilliki mata indah itu,
mata yang mampu meluluhkan setiap wanita yang menatapnya. Sandi Pramana Putra, kenapa aku harus jatuh cinta denganmu? Tanya
Vinda dalam hati dengan menyebutkan nama lengkap laki-laki itu.
Di sisi lain
Vinda sudah mulai bisa melupakan sosok Reza yang selama enam bulan ini kembali
dekat dengannya. Sampai pada akhirnya Vinda dan Sandy pun menjalin hubungan
yang khusus, tetapi mereka tidak berstatus pacaran. Kalau orang bilang sih itu
Hubungan Tanpa Status, alias HTS. Hari demi hari Vinda menikmati hubungannya
dengan Sandy, walaupun statusnya tidak jelas.
Tapi lama-lama
Vinda merasa perhatian Sandy kepadanya mulai berkurang karena kesibukan Sandy
yang aktif di organisasi dan kelompok teater yang dia ikuti di kampus. Di saat-saat
seperti itu Reza selalu ada untuk Vinda, hampir setiap hari Reza selalu
menghubungi Vinda walaupun Vinda sering mengacuhkannya. Vinda mulai jengkel
dengan perilaku Sandy yang seolah mulai menjauh dan acuh tak acuh dengannya.
Di saat emosi dan
perasaan Vinda sedang campur aduk tiba-tiba Reza menyatakan perasaannya lagi
dan kali ini dia berharap Vinda benar-benar mau kembali dengannya, alias
berpacaran lagi. Vinda memang masih menyimpan rasa kepada Reza, tapi sejujurnya
rasa itu hanya sekedar rasa suka atau mungkin sayang. Entah setan apa yang sedang merasuki Vinda,
dengan cepat dia langsung mengatakan “iya” kepada Reza. Dan mereka berdua resmi
berpacaran. Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) , mungkin itu sangat cocok untuk menjuluki
hubungan mereka berdua saat ini.
“kita akhiri saja
ya hubungan ini, aku sudah menemukan orang yang benar-benar sudah cocok
untukku, dan dia adalah Reza. Cinta pertama dan pacar pertamaku dulu yang
sempat aku ceritakan kepadamu”
Singkat Vinda
menulis SMS untuk Sandy. Tanpa basa-basi Sandy pun langsung mengiyakan
permintaan Vinda. Setelah kejadian itu Sandy merasa sudah dikhianati oleh Vinda
dan dia tidak pernah menghubungi Vinda lagi karena dia sudah terlanjur
membencinya.
v
Dua bulan
berlalu, tiba-tiba saja Vinda merasa plin-plan. Dia mulai kembali teringat
dengan sosok Sandy yang sebenarnya masih dicintainya. Dan tidak tahu kenapa
Reza pun mulai menjauhi Vinda karena dia tahu bahwa Vinda masih menyimpan rasa
kepada Sandy. Hingga tiba suatu malam di mana hubungan mereka berada di ujung
tanduk. Malam itu saat Vinda baru saja selesai sholat maghrib, dia mendapat
telefon dari Reza dan sontak membuatnya kaget.
“Vin, aku rasa
cukup sampai di sini aja ya?’
“maksudnya?”
“hubungan kita,
aku rasa sebaiknya kita cukup berteman aja”
“kenapa? Apa
karena akhir-akhir ini hubungan kita renggang?”
“sebenarnya bukan
hal itu yang menjadi alasan utamanya, tetapi karena aku merasa kamu masih ada
rasa dengan si dia”
“dia siapa?”
“Sandy”
hah?
Kenapa dia bisa tahu hal itu? tutur Vinda dalam hati.
“oke kalau memang
itu maumu, aku bisa terima keputusanmu, mungkin ini memang yang terbaik untuk
kita”
“Terimaksih Vin,”
v
Empat tahun
kemudian.
Kini Vinda sudah
menjadi seorang sarjana ekonomi. Setelah dulu putus dengan Reza, Vindapun
memutuskan untuk menunggu Sandy sampai dia mau kembali kepadanya, karena Vinda
benar-benar yakin bahwa Sandy lah cinta sejatinya. Sosok laki-laki yang dia
butuhkan dalam hidupnya. Hampir satu tahun Vinda menunggunya dan penantiannyapun
terjawab sudah, Sandy akhirnya kembali luluh dengan Vinda. Dan merekapun
kembali merajut jalinan kasih seperti dulu saat mereka dipertemukan untuk
pertama kalinya.
Sosok Reza sudah
menghilang dari kehidupan Vinda. Kabar terakhir kali yang dia dengar adalah
Reza sudah berpacaran dengan seorang gadis yang juga satu jurusan dengannya. Kini
Vinda dapat bernafas lega, karena dia sudah menemukan kebahagiaannya, begitu
juga dengan Reza yang telah menemukan kebahagiaannya sendiri.
“Vin, ayo makan
siang dulu, setelah itu baru kita pulang”
“iya sayang”
Jawab Vinda
dengan singkat kepada sosok laki-laki yang sangat amat dicintainya itu, Sandy
Putra Pramana. Dia tersenyum sambil menggenggam jemari tangan Reza. Aku bahaagia Tuhan, karena Engkau telah
mengirimkan laki-laki yang sedang di sampingku saat ini sebagai anugerah
terindah untukku. Dia memang kembali! My first Love, tetapi dia kembali untuk
menunjukan kepada siapa sebenarnya cinta ini bermuara. Dan ternyata statement “first love is never dies” itu tidak selalu
benar. Karena first love bisa
tergantikan oleh true love.
“I love You” ,
bisik Sandy di telinga Vinda yang sedang berjalan di sampingnya.
“I Love You too”,
jawab Vinda dengan senyum manisnya yang merekah dan binar matanya yang bahagia.