Posts

Dia Kembali! My First Love

Januari adalah bulan yang terkenal dengan julukannya “Hujan sehari-hari”. Di bulan Januari memang sering turun hujan tapi untuk pagi ini cuaca sedang bershabat. Tidak seperti biasanya, kali ini langit begitu cerah dengan matahari yang mengeluarkan semburat cahayanya di pagi hari itu. Pagi itu seperti biasa Vinda sibuk dengan HP-nya dan meng update status. Memang cewek yang bernama lengkap Devinda Azzahra ini suka berkeliaran di dunia maya. Facebook sudah dianggapnya sebagai tempat untuk meluapkan segala ekspresinya. Dari facebook dia bisa menemukan teman-teman baru bahkan teman lama yang sudah lama tidak diketahui kabar-kabarnya. Breakfast with my Father, :) Itulah update -an Vinda pagi itu. Sesaat setelah dia selesai sarapan tiba-tiba ada sebuah sms dari nomor yang belum dikenalnya. Dan obrolan singkatpun terjadi. “Hay Vin, gimana kabarnya sekarang?” “Kabarku baik, maaf ini dengan siapa ya?” “Ini aku Vin, Reza, masih ingat kan?” Tiba-tiba saja Vinda beranjak dar

CINTA PERTAMAKU PADA SENJA by Joyo Panoto

Ku terlalu lemah dalam kepala tertunduk untuk membendung air mata yang kini menetes pelan dipangkuanku. Sementara Pratama (baca baru saja jadi bekas pacarku) terlalu kejam segera melangkah pergi setelah memutuskan hubungan pacaranku dengan dia disaksikan atap kampus yang lengang di sore yang cerah ini.             Perasaan campur aduk layaknya mie instan komplit menggerayangi dada. Bingung memutar-mutar kenapa bisa hal ini terjadi, pedas marah pada dia yang begitu lemah tergoda gadis lain, kental rindu akan dekapnya ketika ku sedang menangis dan rasa tidak rela mengakhiri kuah cintanya yang selalu mengalir ke arahku.             “Seharusnya aku curiga. Kenapa dia tumben sekali sore-sore begini mengajakku ke atap gedung kampus. Ternyata dia tak ingin malu aku menangis di hadapan banyak orang karena diputuskan. Pratama selalu saja begitu, ingin tampil sempurna,” kataku lirih dengan senyum sinis dalam tundukku. “Di tempat kami mengawali merupakan tempat mengakhiri pula,” batinku menye

Katakan Sekarang atau Tidak Sama Sekali

Siang hari ini terasa sangat panas. Tetapi bukan karena terik matahari yang memanasi bumi, kali ini panas yang ku rasakan karena melihat Lily yang sedang berdua bersama laki-laki lain di depan mataku (apakah aku sedang cemburu?). Lily adalah sosok gadis yang sangat ceria, pintar, ramah, baik, bahkan senyumnya mampu meluluhkan hati setiap laki-laki yang melihatnya (termasuk aku), dia memiliki senyum yang sangat manis, yang jelas aku sangat mengaguminya, atau lebih tepatnya aku telah jatuh cinta kepada sosok gadis manis yang satu ini. “tragis sekali nasibku”, gumamku lirih sambil memasang wajah manyunku dan mata tertuju pada Lily yang sedang duduk berdua dengan Bayu (teman satu SMA-ku dulu) “door!!, ngelamun aja kamu wan! Hayo..liatin siapa kamu? Lily ya?”, tegur salah satu temanku. “hih, apaan sih. Ngaget-ngagetin aja kamu tu!”, jawabku kesal. Aku masih ingat jelas, kapan aku pertama kali mengenal Lily dan kapan aku jatuh cinta dengannya. Aku mnegenalnya sejak kami sama-s